ngobrol.online Profesi jurnalis kerap dianggap glamor oleh sebagian orang. Namun, di balik berita yang tayang setiap hari, ada proses panjang, detail, dan penuh tanggung jawab. Kesempatan untuk mengenal proses tersebut itulah yang diberikan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta kepada para pelajar SMKN 19 Jakarta melalui kegiatan Ngobrol Bareng Beritajakarta.
Kegiatan yang berlangsung di lingkungan sekolah tersebut mengangkat tema “How To Become a Journalist”. Tema ini dipilih agar para siswa dapat memahami peran penting jurnalis sebagai penyampai informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Dalam sesi tersebut, para pelajar diperkenalkan mulai dari konsep dasar jurnalistik, struktur pemberitaan, hingga cara menyajikan berita yang menarik bagi publik.
Lebih dari seratus siswa dari berbagai jurusan mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat profesi jurnalis dari sudut pandang langsung pelaku industri, bukan hanya dari teori yang dipelajari di kelas.
Diskominfotik DKI Jakarta Ajak Siswa Memahami Proses Produksi Berita
Staf Bidang Informasi Publik Diskominfotik DKI Jakarta, Felecia Pasaribu, hadir sebagai pembicara utama. Ia menjelaskan bahwa kegiatan edukatif ini dirancang untuk memberi ruang belajar bagi siswa tingkat menengah, khususnya mereka yang memiliki minat di bidang media dan komunikasi.
Menurutnya, penting bagi generasi muda memahami bagaimana sebuah berita dibuat. Mulai dari riset, wawancara, verifikasi data, penulisan naskah, hingga proses editing audio dan visual. Seluruh tahap tersebut membutuhkan konsistensi, ketelitian, dan kemampuan berpikir kritis.
Dengan memahami proses produksi, siswa dapat melihat jurnalistik sebagai profesi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga sarat tanggung jawab sosial. Jurnalis memiliki peran strategis dalam memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang valid, sehingga mereka mampu mengambil keputusan dengan tepat.
Menumbuhkan Minat dan Kompetensi Pelajar di Bidang Media
Kegiatan Ngobrol Bareng Beritajakarta tidak hanya berfungsi sebagai pengenalan profesi. Acara ini dirancang untuk memberikan inspirasi kepada para pelajar agar mereka dapat mengekplorasi minat di bidang media lebih jauh.
Beberapa siswa mengaku baru mengetahui detail proses liputan setelah mengikuti kegiatan ini. Ada pula yang merasa bahwa profesi jurnalis ternyata sangat dekat dengan dunia sehari-hari, terutama bagi mereka yang aktif membuat konten digital.
Melalui sesi interaktif, siswa diajak berdiskusi mengenai tren media masa kini, termasuk bagaimana platform digital mengubah cara orang mengonsumsi berita. Mereka juga diajak mempraktikkan cara melakukan wawancara sederhana, menyusun angle berita, hingga memilih visual yang tepat untuk mendukung tulisan.
Jurnalistik Sebagai Keterampilan Abad 21
Dalam dunia modern, kemampuan menulis, berkomunikasi, dan berpikir kritis menjadi keahlian yang sangat dibutuhkan. Lewat kegiatan ini, siswa diajak memahami bahwa keterampilan jurnalistik bukan hanya milik mereka yang ingin menjadi wartawan. Namun, keterampilan tersebut dapat diterapkan di berbagai bidang seperti periklanan, hubungan masyarakat, produksi konten, hingga analisis data.
Kemampuan memverifikasi fakta, misalnya, menjadi keterampilan krusial di era banjir informasi. Siswa diajarkan untuk tidak mudah percaya pada informasi viral tanpa melakukan pengecekan. Kebiasaan ini penting untuk membentuk generasi yang lebih kritis dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial.
Kegiatan ini sekaligus menjadi upaya Diskominfotik DKI Jakarta dalam memerangi hoaks dengan pendekatan edukasi. Dengan memberikan pemahaman langsung kepada generasi muda, diharapkan mereka mampu menyaring informasi dan menjadi penyebar berita yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mendorong Kolaborasi antara Sekolah dan Pemerintah
Ngobrol Bareng Beritajakarta juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah. Paket pembelajaran praktis seperti ini membantu sekolah menghadirkan materi yang relevan dan kontekstual bagi para pelajarnya.
Diskominfotik DKI Jakarta berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Dengan membuka ruang dialog, siswa dapat merasakan manfaat langsung dan melihat kaitan nyata antara pelajaran di sekolah dengan kebutuhan industri.
Sementara itu, pihak sekolah menyambut baik inisiatif ini. Guru mengakui bahwa pendekatan praktis sangat membantu siswa memahami dunia profesional. Siswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman nyata yang dapat meningkatkan motivasi belajar.
Kesimpulan: Membangun Generasi Melek Media
Kegiatan Ngobrol Bareng Beritajakarta di SMKN 19 Benhil menjadi salah satu contoh baik upaya pemerintah memperkuat literasi media di kalangan pelajar. Melalui penjelasan langsung dari praktisi, siswa memahami lebih dalam tentang peran jurnalis, proses produksi berita, dan pentingnya sikap kritis dalam menyikapi informasi.
Dengan pembelajaran seperti ini, generasi muda tidak hanya diperkenalkan pada profesi baru, tetapi juga dibekali keterampilan penting sebagai warga digital yang bertanggung jawab. Edukasi media yang kuat akan menciptakan masyarakat yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan era informasi.

Cek Juga Artikel Dari Platform podiumnews.online
