ngobrol.online Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan belum ada informasi resmi mengenai kabar bahwa relawan Projo akan bergabung dengan partainya. Pernyataan itu disampaikan setelah dirinya berbincang langsung dengan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, di sela kegiatan Kongres III Projo yang digelar di kawasan Jakarta Pusat.
Dasco mengaku belum mendengar pernyataan resmi dari pihak Projo maupun Budi Arie tentang rencana kerja sama atau dukungan politik ke Partai Gerindra. Ia menilai isu tersebut masih sebatas spekulasi publik dan perlu dikonfirmasi lebih lanjut melalui pernyataan resmi dari pengurus Projo sendiri.
“Saya belum dengar soal itu. Mungkin nanti akan saya tanyakan langsung ke dalam forum atau ke teman-teman Projo,” ujarnya.
Dinamika Politik dan Spekulasi Koalisi
Isu bergabungnya relawan Projo ke Partai Gerindra muncul setelah beberapa kegiatan politik nasional memperlihatkan kedekatan antara relawan pendukung Jokowi tersebut dengan sejumlah tokoh dari Gerindra. Namun, Dasco menegaskan bahwa Gerindra tidak ingin berspekulasi terlalu jauh tanpa pernyataan resmi dari pihak Projo.
Ia menekankan bahwa partainya selalu terbuka terhadap komunikasi politik dengan berbagai pihak, termasuk kelompok relawan, organisasi masyarakat, maupun tokoh-tokoh independen. Namun setiap langkah politik harus didasarkan pada komunikasi yang jelas dan kesepahaman visi kebangsaan.
“Kalau bicara soal kerja sama, tentu Gerindra selalu terbuka. Tapi semua ada prosesnya. Kami tidak mau mengklaim sesuatu yang belum pasti,” ujar Dasco menegaskan.
Gerindra Fokus pada Konsolidasi Internal
Dalam kesempatan itu, Dasco juga menyampaikan bahwa Gerindra saat ini tengah fokus memperkuat konsolidasi internal partai. Tujuannya adalah menjaga soliditas kader dan mempersiapkan strategi politik ke depan.
Menurutnya, isu-isu eksternal seperti kemungkinan bergabungnya relawan atau tokoh dari luar partai tidak menjadi prioritas utama dalam waktu dekat. Gerindra ingin memastikan bahwa mesin partai berjalan dengan baik dan seluruh kader tetap berkomitmen terhadap visi partai di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
“Kami sedang memperkuat struktur organisasi dan memastikan semua kader siap bekerja untuk rakyat. Soal siapa yang mau bergabung, nanti kita lihat prosesnya,” ucapnya.
Hubungan Gerindra dan Relawan Projo
Gerindra dan Projo memang memiliki sejarah interaksi politik yang dinamis. Projo dikenal sebagai organisasi relawan yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak masa kampanye awalnya. Sementara Gerindra, di bawah komando Prabowo, kini menjadi bagian penting dari koalisi pemerintahan.
Kedekatan antara beberapa tokoh Gerindra dengan figur-figur di lingkaran relawan Projo membuat isu kerja sama politik keduanya sering mencuat di ruang publik. Namun hingga kini, belum ada langkah konkret yang menunjukkan arah bergabungnya Projo secara institusional ke Gerindra.
Dasco menegaskan bahwa hubungan antara kedua pihak sejauh ini bersifat komunikatif dan saling menghormati. Tidak ada ketegangan maupun perbedaan pandangan yang signifikan dalam konteks kebangsaan.
Budi Arie dan Arah Politik Relawan
Di sisi lain, Budi Arie Setiadi, sebagai Ketua Umum Projo sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika, dikenal sebagai figur yang aktif membangun komunikasi lintas partai. Ia kerap menegaskan bahwa relawan Projo tetap berkomitmen pada cita-cita politik Presiden Jokowi, meski arah dukungan mereka ke depan belum secara terbuka diumumkan.
Menurut sejumlah pengamat politik, kemungkinan bergabungnya Projo ke salah satu partai besar seperti Gerindra masih sangat terbuka. Namun keputusan itu bergantung pada dinamika politik menjelang kontestasi nasional berikutnya dan sikap politik resmi yang akan ditetapkan oleh para relawan.
Sejumlah relawan Projo juga menyebut bahwa mereka ingin tetap berada di jalur politik kerakyatan tanpa harus terikat pada satu partai tertentu. Mereka menilai kerja politik relawan tidak selalu harus diwujudkan dalam bentuk keanggotaan partai, melainkan bisa melalui dukungan terhadap program pemerintah atau gerakan sosial masyarakat.
Tanggapan Internal Gerindra
Menanggapi isu tersebut, beberapa kader Gerindra menyatakan bahwa partai tidak menutup diri terhadap peluang kolaborasi dengan kelompok relawan. Namun mereka juga menekankan pentingnya kesamaan visi dan komitmen terhadap nilai-nilai perjuangan partai.
“Kalau tujuannya sama, yaitu membangun bangsa, tentu kami menyambut baik. Tapi semua perlu waktu dan mekanisme,” ujar salah satu pengurus DPP Gerindra.
Ia juga menambahkan bahwa partai tidak ingin gegabah dalam menyikapi isu politik yang belum pasti. Semua keputusan strategis akan dibahas secara internal dan disesuaikan dengan arah kebijakan DPP.
Pentingnya Komunikasi Politik Terbuka
Situasi politik nasional yang dinamis membuat banyak pihak menilai bahwa komunikasi terbuka antarorganisasi menjadi hal penting. Baik Gerindra maupun Projo dianggap memiliki pengaruh besar di tingkat akar rumput.
Analis politik menilai, apabila kedua pihak benar-benar menjalin kerja sama politik, hal itu berpotensi memperkuat basis dukungan terhadap pemerintahan yang sedang berjalan. Namun jika tidak, komunikasi yang baik tetap penting agar tidak terjadi kesalahpahaman di ruang publik.
Kesimpulan
Pernyataan Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada konfirmasi resmi terkait bergabungnya relawan Projo ke Partai Gerindra. Meskipun isu tersebut santer dibicarakan, Dasco menilai semua hal masih bersifat spekulatif.
Gerindra sendiri memilih untuk fokus memperkuat organisasi internal dan menjaga stabilitas partai. Di sisi lain, Projo juga masih memantau arah politik nasional sambil menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai perjuangan rakyat.
Baik Gerindra maupun Projo sama-sama memiliki peran penting dalam dinamika politik Indonesia. Hubungan keduanya yang tetap harmonis dan terbuka diharapkan mampu menjadi contoh politik yang sehat, komunikatif, dan berorientasi pada kepentingan bangsa.

Cek Juga Artikel Dari Platform hotviralnews.web.id
