ngobrol.online Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan RS Dr. Moewardi menghadirkan sebuah kegiatan edukasi pajak yang menarik perhatian banyak pihak. Kegiatan bertajuk Edukasi Pengisian SPT Tahunan PPh melalui Coretax ini menjadi bukti bahwa sinergi antara sektor kesehatan dan perpajakan bisa berjalan selaras. RS Dr. Moewardi memilih langkah progresif dengan menghadirkan materi perpajakan langsung kepada para pejabat struktural, kepala instalasi, dan seluruh pemangku kepentingan di rumah sakit.
Acara diselenggarakan secara hybrid, sehingga memberi ruang bagi peserta untuk memilih metode kehadiran yang paling sesuai. Ratusan peserta datang langsung ke lokasi acara, sementara ribuan lainnya mengikuti secara daring. Tingginya antusiasme ini menunjukkan bahwa perpajakan digital melalui Coretax menjadi perhatian besar, terutama bagi instansi yang memiliki banyak pegawai seperti rumah sakit.
DJP dan RSDM Dorong Literasi Pajak Digital
Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari program nasional DJP untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman wajib pajak terhadap sistem perpajakan berbasis digital. Coretax, sebagai sistem terbaru, dirancang untuk mempermudah proses administrasi pajak. Sistem ini menawarkan mekanisme yang lebih cepat, lebih transparan, dan lebih terintegrasi.
Kolaborasi antara KPP Pratama Surakarta dan RS Dr. Moewardi menjadi bentuk nyata dari upaya tersebut. Rumah sakit memiliki ribuan pegawai dengan latar belakang beragam. Karena itu, edukasi pajak menjadi langkah penting agar seluruh pegawai memahami cara melaporkan pajak tahunan dengan benar dan sesuai ketentuan.
Pentingnya Kesadaran Pajak di Lingkungan Rumah Sakit
Acara dimulai dengan sambutan dari pihak manajemen RSDM yang menekankan pentingnya kesadaran pajak sebagai bagian dari tanggung jawab administrasi. Rumah sakit sebagai institusi publik harus memberikan contoh kepatuhan, termasuk dalam urusan perpajakan pegawai. Dengan pemahaman yang baik, proses pelaporan pajak karyawan dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kekeliruan administratif di kemudian hari.
Kesadaran pajak juga menjadi bagian dari budaya organisasi. Dengan edukasi rutin, pegawai semakin memahami perannya sebagai wajib pajak dan kontribusi mereka terhadap pembangunan negara. Hal ini selaras dengan tujuan DJP yang terus mendorong peningkatan literasi perpajakan di berbagai sektor.
Kontribusi Besar RS Dr. Moewardi terhadap Penerimaan Pajak
Perwakilan dari KPP Pratama Surakarta menjelaskan alasan pemilihan RS Dr. Moewardi sebagai mitra utama dalam program edukasi ini. Rumah sakit tersebut merupakan salah satu kontributor terbesar penerimaan pajak di wilayah kerja KPP tersebut. Dengan porsi kontribusi yang signifikan, penting bagi DJP untuk memastikan bahwa seluruh pegawai memahami sistem baru dan dapat beradaptasi dengan mudah.
Ikatan antara lembaga perpajakan dan rumah sakit dalam acara ini menjadi simbol sinergi yang kuat. DJP ingin menunjukkan bahwa modernisasi perpajakan membutuhkan kolaborasi lintas sektor, terutama sektor besar yang memiliki dampak langsung pada penerimaan negara.
Materi Coretax: Dari Registrasi hingga Pelaporan SPT
Sesi materi menjadi salah satu bagian yang paling menarik bagi peserta. Penyuluh pajak menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan wajib pajak untuk menggunakan Coretax. Penjelasan dimulai dari registrasi akun, aktivasi wajib pajak, hingga mekanisme reset password bagi mereka yang sebelumnya menggunakan DJP Online.
Peserta diajak memahami alur berpindahnya data dari sistem lama ke sistem baru. Bagi wajib pajak wanita yang menggunakan NPWP gabungan dengan suami, dijelaskan langkah aktivasi yang berbeda. Jika sudah tercatat dalam basis data keluarga, proses aktivasi bisa dilakukan lebih cepat. Sementara itu, peserta yang belum tercatat dapat membuat akun baru secara mandiri melalui portal Coretax.
Selanjutnya, materi berfokus pada penggunaan norma penghitungan penghasilan neto (NPPN). Ketentuan ini berlaku bagi wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu yang menjalankan profesi bebas. Peserta diperkenalkan pada aturan, cara pengajuan, dan contoh penggunaan NPPN yang sering diterapkan dalam pelaporan SPT tahunan.
Simulasi dan Praktik Langsung Pengisian SPT
Salah satu keunggulan acara ini adalah sesi praktik langsung. Peserta dipandu untuk mencoba simulasi pengisian SPT tahunan melalui portal Coretax. Mereka diajak melihat tampilan menu, langkah-langkah mengisi formulir, hingga mengunggah lampiran yang dibutuhkan. Banyak peserta mengakui bahwa sistem baru ini lebih ramah pengguna dan lebih sederhana dibandingkan sistem sebelumnya.
Simulasi ini membantu peserta memahami proses secara nyata. Dengan melihat langsung alur pelaporan, peserta lebih yakin dan merasa siap ketika harus mengisi SPT pada masa pelaporan yang sebenarnya.
Antusiasme Peserta dan Sesi Tanya Jawab Interaktif
Setelah sesi materi, panitia membuka sesi tanya jawab yang berlangsung sangat interaktif. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan mengenai teknis penggunaan Coretax maupun masalah yang sering muncul dalam pelaporan pajak. Pertanyaan ini dijawab dengan jelas oleh pemateri, sehingga membantu peserta memahami berbagai situasi yang mungkin mereka alami di lapangan.
Banyak peserta menyampaikan bahwa acara edukasi ini sangat membantu. Mereka merasa lebih siap menghadapi masa pelaporan pajak dengan sistem baru. Rasa khawatir berubah menjadi kepercayaan diri setelah mendapatkan arahan langsung dari petugas pajak.
Perpajakan Digital sebagai Wujud Transformasi Nasional
Melalui kegiatan ini, DJP dan RS Dr. Moewardi berhasil menunjukkan bagaimana transformasi digital di sektor perpajakan bisa berjalan efektif melalui kolaborasi. Sistem Coretax tidak hanya menjadi alat administratif, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan besar menuju tata kelola pajak yang lebih modern, cepat, dan transparan.
Dengan edukasi yang tepat, pegawai instansi publik dapat menjadi contoh kepatuhan pajak. Langkah ini diharapkan memperkuat kesadaran masyarakat secara keseluruhan tentang pentingnya pajak dalam membangun dan menjaga layanan publik.
Penutup: Membangun Budaya Pajak yang Lebih Baik
Kegiatan edukasi perpajakan di RSDM ini menjadi salah satu langkah penting dalam membangun budaya pajak yang lebih kuat di Indonesia. Dengan pemahaman yang baik, pelaporan pajak dapat dilakukan lebih tepat dan efisien. Transformasi digital melalui Coretax menjadi tonggak baru dalam perjalanan sistem perpajakan di Indonesia.
Dengan kolaborasi seperti ini, modernisasi pajak tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan. Sebaliknya, sistem baru justru memudahkan dan mempercepat proses pelaporan bagi seluruh wajib pajak. Edukasi seperti ini diharapkan terus berlanjut untuk meningkatkan tingkat kepatuhan dan memperkuat fondasi perpajakan nasional.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritabandar.com
