ngobrol.online Penetapan seorang kepala daerah sebagai tersangka korupsi kembali menarik perhatian publik. Kali ini, sorotan mengarah ke Kabupaten Bekasi setelah Ade Kuswara Kunang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Kasus ini menambah daftar panjang persoalan tata kelola anggaran di tingkat daerah yang masih menyisakan banyak celah.
Penyidik mengungkap bahwa praktik korupsi yang dilakukan tidak menggunakan pola baru. Modus yang digunakan justru tergolong klasik, yakni ijon proyek. Meski istilah ini sudah lama dikenal, praktiknya masih terus berulang dan kerap melibatkan pejabat publik yang memiliki kewenangan strategis dalam pengambilan keputusan anggaran.
Apa yang Dimaksud dengan Ijon Proyek
Ijon proyek adalah praktik pemberian uang di muka kepada pejabat atau pihak tertentu sebelum proyek pemerintah resmi dimulai. Uang tersebut biasanya diberikan sebagai “jaminan” agar proyek dapat dimenangkan oleh pihak pemberi dana. Dalam praktiknya, ijon proyek menciptakan hubungan tidak sehat antara pejabat dan pelaku usaha.
Skema ini sering kali dilakukan jauh sebelum proses lelang resmi berlangsung. Akibatnya, mekanisme pengadaan yang seharusnya transparan menjadi formalitas semata. Pemenang proyek sudah ditentukan sejak awal, sementara kualitas pekerjaan dan efisiensi anggaran sering kali dikorbankan.
Bagaimana Modus Ini Bekerja di Pemerintah Daerah
Dalam konteks pemerintahan daerah, ijon proyek biasanya terjadi pada proyek infrastruktur atau pengadaan barang dan jasa bernilai besar. Pejabat yang memiliki pengaruh dalam perencanaan dan penganggaran menjadi target utama. Mereka dianggap mampu “mengamankan” proyek tertentu bagi rekanan.
Uang muka yang diterima sering digunakan untuk kepentingan pribadi atau kebutuhan politik. Ketika proyek berjalan, rekanan berusaha menutup biaya ijon tersebut dengan cara mengurangi kualitas pekerjaan atau melakukan mark up anggaran. Dampaknya, negara dirugikan dan masyarakat menerima hasil pembangunan yang tidak optimal.
Peran Keluarga dan Jaringan Kekuasaan
Dalam sejumlah kasus korupsi daerah, praktik ijon proyek tidak berdiri sendiri. Ia sering melibatkan jaringan kekuasaan yang lebih luas, termasuk keluarga atau orang-orang dekat pejabat. Pola ini membuat praktik korupsi semakin sulit dideteksi karena dilakukan secara terstruktur dan berlapis.
Keterlibatan jaringan dekat memperkuat posisi pelaku dalam mengendalikan proyek. Selain itu, hal ini juga menciptakan budaya permisif di lingkungan birokrasi. Aparatur yang mengetahui praktik tersebut cenderung memilih diam karena tekanan struktural atau rasa takut kehilangan posisi.
Dampak Langsung bagi Keuangan Negara
Ijon proyek memiliki dampak langsung terhadap keuangan negara dan daerah. Anggaran yang seharusnya digunakan secara efisien justru bocor sejak tahap perencanaan. Proyek menjadi lebih mahal tanpa peningkatan kualitas yang sepadan.
Dalam jangka panjang, praktik ini memperlemah kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan layanan publik. Infrastruktur yang dibangun tidak bertahan lama, biaya pemeliharaan meningkat, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah terus menurun.
Tantangan Penegakan Hukum
Penindakan kasus ijon proyek tidak selalu mudah. Praktik ini sering dilakukan secara informal dan tanpa bukti tertulis yang jelas. Transaksi uang biasanya dilakukan melalui perantara atau menggunakan metode yang sulit dilacak.
Meski demikian, KPK menegaskan komitmennya untuk menelusuri aliran dana dan mengungkap aktor-aktor yang terlibat. Penegakan hukum dinilai penting untuk memberikan efek jera, sekaligus memperbaiki sistem pengadaan agar lebih transparan dan akuntabel.
Pelajaran bagi Tata Kelola Pemerintahan
Kasus yang menjerat kepala daerah di Bekasi menjadi pengingat bahwa reformasi birokrasi belum sepenuhnya tuntas. Penguatan sistem pengawasan internal dan transparansi anggaran masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Selain penindakan hukum, pencegahan juga perlu diperkuat. Digitalisasi pengadaan, keterbukaan informasi publik, serta partisipasi masyarakat dalam pengawasan proyek dapat menjadi langkah penting untuk menutup celah ijon proyek.
Menutup Celah Praktik Lama
Ijon proyek adalah contoh nyata bagaimana praktik lama masih bertahan di tengah upaya modernisasi tata kelola pemerintahan. Selama ada kewenangan besar tanpa pengawasan yang kuat, praktik serupa berpotensi terulang.
Kasus ini diharapkan menjadi momentum perbaikan. Tidak hanya untuk Kabupaten Bekasi, tetapi juga bagi daerah lain agar lebih serius membangun sistem pemerintahan yang bersih. Dengan komitmen bersama, praktik ijon proyek bisa ditekan, dan anggaran publik dapat benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.

Cek Juga Artikel Dari Platform iklanjualbeli.info
