ngobrol.online Upaya pencegahan narkoba tidak cukup dilakukan melalui penegakan hukum saja. Lingkungan sosial, terutama pertemanan remaja, memegang peran vital dalam memengaruhi pola perilaku generasi muda. Berangkat dari kesadaran tersebut, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Buleleng mengadakan talkshow bertajuk “Ngobrol Bareng ANANDA: Saat Teman Jadi Pelindung, Bukan Pendorong Narkoba” di Kend Coffee, Seririt. Kegiatan ini menjadi ruang diskusi hangat bagi para remaja untuk memahami bagaimana peran teman sebaya dapat menentukan arah hidup mereka.
Acara dibuka langsung oleh Kepala BNNK Buleleng, yang menekankan bahwa upaya pencegahan narkoba harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Remaja menjadi kelompok prioritas karena mereka berada pada fase pencarian identitas dan sangat mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Melalui pendekatan edukatif seperti talkshow, BNN ingin mengubah cara pandang remaja terhadap narkoba dan menguatkan nilai saling menjaga antarteman.
Mengapa Peran Teman Sangat Penting dalam Pencegahan Narkoba?
Remaja cenderung menghabiskan banyak waktu dengan teman sebaya. Interaksi sehari-hari membuat mereka membangun kepercayaan dan rasa kebersamaan. Dalam situasi ini, pengaruh teman bisa menjadi sangat kuat. Dorongan positif akan melahirkan kebiasaan baik, tetapi tekanan negatif bisa mengarahkan mereka pada perilaku berisiko, seperti mengonsumsi narkoba.
Ngobrol Bareng ANANDA mencoba memperkuat kesadaran bahwa teman seharusnya menjadi penjaga, bukan pendorong ke hal berbahaya. Remaja perlu memahami bahwa menjadi “teman yang baik” berarti berani menolak ajakan yang merugikan dan mendorong kelompok untuk tetap berada pada jalur sehat.
Penguatan lingkungan sebaya dianggap strategi efektif karena pendekatannya bersifat natural. Ketika remaja saling memengaruhi secara positif, efektivitas pencegahan meningkat tanpa perlu tekanan eksternal. Di sinilah muncul konsep teman pelindung, yaitu individu yang mampu menciptakan suasana aman dalam lingkaran pertemanan.
Materi Talkshow: Remaja Sehat dan Pemahaman Konstruksi Sosial
Narasumber talkshow memberikan materi berjudul “Menjadi Remaja Sehat”, yang menjelaskan bagaimana konstruksi sosial mengenai perempuan dan laki-laki sering memengaruhi perilaku remaja. Pemahaman tentang peran gender sangat penting karena banyak tekanan sosial yang mendorong remaja mengambil keputusan keliru berasal dari stereotip gender.
Contohnya, tekanan untuk terlihat “berani”, “dewasa”, atau “gaul” sering menjadi alasan beberapa remaja laki-laki mencoba zat berbahaya. Sementara pada sisi lain, remaja perempuan kerap menghadapi tuntutan sosial yang menempatkan mereka dalam posisi rentan terhadap tekanan teman sebaya.
Dengan memahami konstruksi sosial ini, peserta diajak untuk lebih sadar bahwa keputusan sehat harus berasal dari jati diri, bukan dari tekanan teman. Kesadaran ini membantu remaja memiliki kontrol diri lebih kuat ketika menghadapi ajakan berisiko.
Tujuan Utama: Memperluas Edukasi Pencegahan Narkoba pada Generasi Muda
Talkshow Ngobrol Bareng ANANDA bertujuan menyebarkan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta memperluas edukasi pencegahannya. BNNK Buleleng ingin remaja memahami bahwa narkoba bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga mempengaruhi masa depan, hubungan sosial, hingga kesehatan mental.
Edukasi seperti ini penting karena banyak remaja memiliki rasa penasaran tinggi. Mereka mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau ajakan yang dikemas secara persuasif oleh teman yang salah arah. Melalui penjelasan yang mudah dipahami, peserta diharapkan mampu mengidentifikasi tanda-tanda awal penyalahgunaan narkoba dan mengetahui cara mencari bantuan.
Selain itu, remaja juga dibekali dengan kemampuan berkomunikasi asertif, yaitu kemampuan untuk mengatakan “tidak” tanpa merasa tertekan. Keterampilan ini menjadi bekal penting dalam menghadapi situasi yang berpotensi mendorong mereka pada perilaku berbahaya.
Peserta Kegiatan: Remaja SMP dan Peran Guru Pendamping
Sebanyak 30 siswa-siswi dari SMPN 1 Seririt hadir sebagai peserta utama. Mereka datang bersama guru pendamping yang berperan memonitor sekaligus membantu aktivitas pembelajaran selama talkshow berlangsung. Keterlibatan guru menjadi elemen penting dalam kegiatan ini. Setelah talkshow selesai, guru dapat meneruskan edukasi di lingkungan sekolah, sehingga pesan anti-narkoba tidak berhenti hanya pada acara ini saja.
Para siswa terlihat antusias mengikuti pemaparan narasumber. Mereka aktif bertanya, memberi contoh situasi yang pernah dialami teman-temannya, serta berdiskusi mengenai cara menghadapi tekanan dari kelompok sebaya. Diskusi semacam ini membantu remaja merasa tidak sendirian. Mereka belajar bahwa banyak teman seusia mereka juga mengalami tekanan, tetapi tetap berusaha mengambil keputusan sehat.
Membangun Lingkungan Aman Melalui Pendidikan dan Peran Komunitas
Talkshow ini tidak hanya menitikberatkan pada edukasi, tetapi juga pada pembentukan lingkungan sosial yang mendukung keputusan sehat. BNNK Buleleng berharap kegiatan ini mampu memicu perubahan pola pikir dalam komunitas remaja. Ketika prinsip “teman melindungi teman” tertanam dalam kelompok, upaya pencegahan akan berjalan lebih efektif.
Komunitas sekolah, keluarga, dan lingkungan tempat tinggal juga memiliki peran besar. Ketika semua pihak bekerja bersama, generasi muda memiliki benteng lebih kuat terhadap bahaya narkoba.
Kesimpulan: Teman yang Baik Tidak Membiarkan Teman Lain Terjatuh
Ngobrol Bareng ANANDA menjadi contoh pendekatan edukasi yang relevan dengan kebutuhan remaja saat ini. Melalui dialog santai namun penuh makna, BNNK Buleleng ingin membangun generasi muda yang sadar bahaya narkoba dan mampu saling menjaga. Ketika teman menjadi pelindung, bukan pendorong, lingkungan remaja menjadi lebih aman dan sehat.
Edukasi semacam ini perlu terus diperluas agar semakin banyak remaja memiliki pengetahuan, keberanian, dan kesadaran untuk berkata “tidak” pada narkoba. Remaja yang kuat akan menjadi pondasi bangsa yang lebih sehat dan berdaya di masa depan.

Cek Juga Artikel Dari Platform jelajahhijau.com
