Pendahuluan
ngobrol.online – Setiap generasi di Indonesia memiliki kenangan tersendiri dengan permainan masa kecil mereka. Pada era 80-an hingga awal 2000-an, anak-anak di kampung maupun kota masih sering berkumpul untuk bermain bersama di halaman rumah atau lapangan. Namun, seiring perkembangan teknologi, banyak permainan tradisional dan permainan sederhana yang dulu populer kini sudah jarang bahkan hampir tidak dimainkan lagi. Artikel ini akan membahas beberapa permainan masa kecil yang saat ini sudah tidak dimainkan lagi di Indonesia, serta alasan mengapa permainan tersebut mulai ditinggalkan.
1. Engklek
Engklek atau dikenal juga dengan istilah “taplak” adalah permainan yang menggunakan kotak-kotak digambar di tanah dengan kapur atau arang. Pemain harus melompat dengan satu kaki sambil melemparkan pecahan genteng ke dalam kotak tertentu. Dahulu, permainan ini populer di kalangan anak-anak perempuan, namun kini sudah jarang terlihat.
2. Congklak
Congklak adalah permainan menggunakan papan dengan lubang-lubang kecil dan biji congklak (biasanya kerikil atau biji sawo). Permainan ini mengasah strategi, konsentrasi, dan ketelitian. Meski masih dikenal sebagai permainan tradisional, congklak kini lebih sering ditemukan di acara budaya daripada dimainkan sehari-hari.
3. Kelereng
Permainan kelereng dulu menjadi favorit anak laki-laki. Mereka berlomba memasukkan kelereng ke dalam lubang di tanah atau beradu strategi untuk mengambil kelereng lawan. Namun, sekarang kelereng lebih banyak dijadikan koleksi ketimbang dimainkan.
4. Layangan
Musim layangan dulu selalu dinantikan anak-anak. Mereka membuat layangan sendiri, lalu adu kehebatan di langit dengan benang yang sudah dilapisi gelasan. Namun, permainan ini sudah mulai jarang terlihat karena area terbuka semakin sedikit dan anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan gadget.
5. Petak Umpet
Petak umpet adalah permainan paling sederhana yang bisa dimainkan banyak orang. Satu orang akan menghitung, sementara yang lain bersembunyi. Meski masih kadang dimainkan, popularitasnya jauh menurun karena anak-anak kini lebih tertarik dengan permainan digital.
6. Lompat Tali
Permainan ini menggunakan karet gelang yang dirangkai panjang. Dua orang memegang ujung tali, sementara yang lain melompatinya. Dulu permainan ini populer di sekolah dasar saat jam istirahat, tetapi kini sangat jarang terlihat.
Alasan Permainan Masa Kecil Mulai Hilang
Ada beberapa faktor yang menyebabkan permainan masa kecil ini mulai ditinggalkan, antara lain:
- Perkembangan teknologi: Anak-anak lebih banyak bermain game online di ponsel atau komputer.
- Kurangnya ruang terbuka: Banyak lapangan yang dulu jadi arena bermain kini berubah jadi gedung atau perumahan.
- Perubahan gaya hidup: Orang tua lebih cenderung memberikan gadget kepada anak karena dianggap lebih praktis dan aman.
Pentingnya Melestarikan Permainan Tradisional
Meski sudah jarang dimainkan, permainan masa kecil tradisional tetap memiliki nilai budaya dan pendidikan yang tinggi. Banyak sekolah atau komunitas yang kini berusaha mengenalkan kembali permainan ini agar tidak hilang ditelan zaman.
Kesimpulan
Permainan masa kecil yang saat ini sudah tidak dimainkan lagi di Indonesia bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari warisan budaya. Dari engklek, congklak, kelereng, hingga petak umpet, semua menyimpan kenangan indah bagi generasi sebelumnya. Sudah seharusnya kita melestarikan dan memperkenalkan permainan tersebut kepada anak-anak agar mereka bisa merasakan kebersamaan dan kegembiraan yang sama seperti dulu.
Cek juga resep makanan dari dapurkuliner.com
