ngobrol.online Nama Sadio Mane identik dengan kejayaan Liverpool di era modern. Namun tidak banyak yang tahu bahwa sebelum bergabung dengan The Reds, ia hampir bergabung dengan Manchester United. Mane mengungkap cerita tersebut dalam sebuah wawancara. Ia mengatakan bahwa The Red Devils sudah melakukan pendekatan serius ketika ia masih memperkuat Southampton. Bahkan, Louis van Gaal sudah berbicara langsung dengannya untuk meyakinkan sang pemain bergabung.
Cerita ini langsung menarik perhatian para penggemar. Rivalitas panjang antara Manchester United dan Liverpool membuat setiap keputusan transfer terasa lebih dramatis. Apalagi Mane kemudian menjadi sosok penting dalam kebangkitan Liverpool di bawah Jürgen Klopp.
Performa di Southampton Menarik Banyak Klub Besar
Mane tiba di Premier League pada 2014 setelah direkrut Southampton dari Red Bull Salzburg. Harga transfernya mencapai hampir £12 juta. Nilai tersebut menjadi rekor transfer klub saat itu. Namun Southampton tidak menyesal. Mane tampil meledak sejak musim pertama. Kemampuannya dalam menggiring bola, kecepatan, serta penyelesaian akhir membuatnya cepat menonjol di liga.
Selama dua musim, ia mencatat 25 gol dari 75 pertandingan. Performa itu membuat banyak klub papan atas mengintainya. Manchester United menjadi salah satu peminat paling serius. Louis van Gaal, yang kala itu memimpin Setan Merah, ingin menghadirkan tenaga baru di lini serang yang kurang konsisten.
Pembicaraan Langsung dengan Louis van Gaal
Dalam pengakuannya, Mane menyebut bahwa Van Gaal sudah menghubunginya secara pribadi. Sang pelatih menjelaskan proyek yang sedang dibangun di Old Trafford. Ia juga berjanji bahwa Mane akan mendapat peran penting dalam tim. Pembicaraan tersebut berlangsung cukup intens. Banyak pihak bahkan mengira transfer itu hanya tinggal menunggu waktu.
Namun di balik pembicaraan tersebut, Mane menyimpan keraguan. Keberadaan para bintang seperti Wayne Rooney, Robin van Persie, dan Angel Di Maria membuatnya tidak yakin akan mendapat menit bermain yang cukup. Ia tidak ingin datang sebagai pelapis. Menurutnya, perkembangan karier dan kepercayaan diri sangat terkait dengan kesempatan tampil secara reguler.
Keraguan itu membuatnya menunda keputusan meski Manchester United cukup agresif.
Alasan Mane Menolak Manchester United
Ada beberapa faktor yang membuat Mane tidak langsung menerima tawaran tersebut. Pertama, persaingan di lini depan Manchester United sangat ketat. Van Persie masih menjadi penyerang utama. Rooney juga tetap menjadi bagian penting tim. Di Maria baru saja dibeli dengan harga mahal. Situasi ini membuat Mane ragu apakah ia bisa langsung menjadi pemain inti.
Kedua, gaya bermain Manchester United di bawah Van Gaal saat itu dianggap kurang cocok. Mane adalah tipe pemain cepat yang membutuhkan ruang. Sementara gaya Van Gaal cenderung kaku dan penuh struktur. Ia khawatir tidak bisa memaksimalkan potensinya.
Ketiga, Mane masih ingin menunggu kesempatan yang lebih tepat. Ia merasa waktunya pindah ke klub lebih besar akan datang, tetapi tidak perlu terburu-buru.
Kepindahan ke Liverpool yang Mengubah Kariernya
Setahun setelah menolak tawaran Manchester United, Mane mendapat kesempatan lain. Liverpool datang dengan tawaran yang lebih jelas dan proyek yang lebih cocok. Jürgen Klopp menginginkan Mane sebagai bagian utama dari skema serangannya. Klopp bahkan menelepon langsung untuk menjelaskan peran yang akan diberikan.
Kali ini Mane tidak ragu. Liverpool membuatnya merasa dibutuhkan sejak awal. Transfernya ke Anfield mencapai angka £36 juta, menjadikannya salah satu pemain termahal klub saat itu. Banyak yang menilai harganya terlalu tinggi. Namun Mane segera membuktikan kualitasnya.
Ia tampil tajam sejak musim pertama. Kecepatan, keberanian duel satu lawan satu, serta etos kerjanya membuatnya menjadi pemain kunci Liverpool. Perannya semakin besar ketika Mohamed Salah dan Roberto Firmino menjadi trio serang mematikan bersama dirinya.
Mane Menjadi Ikon Liverpool
Keputusan bergabung dengan Liverpool terbukti menjadi langkah terbaik dalam karier Mane. Selama enam tahun di Anfield, ia meraih banyak gelar bergengsi. Dua yang paling bersejarah adalah Liga Champions dan Liga Primer Inggris. Selain itu, ia juga tampil konsisten sebagai salah satu pemain terbaik Afrika dan dunia.
Mane tidak hanya dikenal karena kontribusi di lapangan. Ia juga dihormati karena sikap rendah hati dan aktivitas sosialnya. Banyak fans merasa ia menjadi salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah modern klub.
Bagaimana Jika Mane Memilih Manchester United?
Kisah ini memunculkan pertanyaan menarik. Bagaimana jika Mane memilih Manchester United saat itu? Ada kemungkinan kariernya berjalan berbeda. Situasi tim yang tidak stabil, perubahan pelatih, dan gaya bermain yang kaku bisa saja menghambat perkembangannya. Mane sendiri mengakui bahwa keputusannya menunggu setahun memberi dampak besar.
Ia akhirnya bergabung dengan klub dan pelatih yang cocok dengan karakternya. Hubungan kuat dengan Klopp menjadi faktor utama yang membantunya berkembang.
Kesimpulan
Cerita Mane hampir bergabung dengan Manchester United menunjukkan bahwa transfer pemain bukan hanya soal uang. Kejelasan proyek, pelatih, dan kesempatan bermain punya pengaruh besar. Mane mengambil keputusan yang tepat dengan menunggu tawaran Liverpool. Keputusan itu mengubah kariernya dan membawa kejayaan bagi Liverpool.

Cek Juga Artikel Dari Platform ketapangnews.web.id
